Bu Guru

Mama sedang sibuk mengaduk-aduk baju di dalam boks besar yang di atasnya ada angka lima dan nol. Dari tadi banyak sekali angka itu ditulis di kertas merah.
Bosan. Aku berjalan-jalan tak jauh dari tempat Mama.
Tiba-tiba terdengar suara bentakan seorang wanita, “Nangis aja terus! Bikin malu Mama!”
Aku mengintip dari balik rak baju. Bu Guru! “Udah tau ngga punya duit, masih ngerengek minta ini itu! Tinggal sana, sama bapak lo!” dijewernya perempuan yang menangis kesakitan. Telinganya merah sampai ke pipi, pasti sakit sekali.
Setahuku, Bu Guru tak pernah marah. Tapi itu betul Bu Guru, tahi lalatnya di bawah mata kiri.
Pundakku disentuh. Aku nyaris melompat. Mama.
“Icha.” bisik Mama, lalu menggandengku pergi.

Leave a comment