Don’t miss me…

“Don’t miss me!” teriaknya genit sambil berlari keluar kelas diikuti sorakan mirip kawanan hyena teman-temannya. Padahal hanya saya suruh ambil kapur di ruang TU.

“Don’t miss me.” kali ini terdengar bergetar. Dari jendela pengemudi, ia terlihat begitu berani. Dengan mobil kesayangan yang penuh barang-barang kesayangan. Gadis genit yang kini jadi mahasiswi.

Aku suka caranya memejamkan mata, tanda minta dikecup. Tanda minta dikejutkan di mana kecupku akan kudaratkan.

“Don’t miss me.” bisiknya lirih di telingaku. Malam Jum’at itu. Di pusaranya.