“T-Minus 10 seconds.” suara Mr. Hartz terdengar begitu dekat di telinga meski tak ada sosoknya. Baju luar angkasa ini 10 kali lipat berat badanku. Tanpa pendidikan apapun. Boro-boro sekolah di perguruan tinggi, duduk di bangku TK saja tidak pernah. Entah apa alasan mereka mendudukkanku di kokpit pesawat ulang – alik ini?
Aku tak kuasa menentang. Tak ada kuasa hukum yang mau membela hak-hakku. Berbagai tes dilakukan terhadapku. Kebanyakan tes fisik. Aku dibuat muntah belasan kali. Berat badanku susut jauh sekali.
“5, 4, 3, 2, 1! Lift off!”
Tiba-tiba, pesawat yang kunaiki lepas landas. Melewati burung-burung yang suka kukejar di taman kota. Meninggalkan Gilbert majikanku yang buta tapi jago masak menuju Bulan yang tak acuh setiap kupanggil dengan lolongan.