And The Rest Is History (catatan selembar loose leaf)

Sabtu, 12 July 1997
10.43
Pelajaran Sejarah
Bu Nainggolan
Posisi: Bangku paling belakang.

1. Mungkin. Ini baru dugaan. Mungkin ada trigger khusus di otak manusia yang otomatis membuatmu memejamkan mata saat bibirmu dihampiri oleh bibir lain. Semacam refleks defensif ketika sesuatu dikibaskan persis di depan mata?

2. Lalu. Ijinkan aku bertanya. Lalu bagaimana caranya bernafas saat sedang berciuman? Meski kata dasarnya juga memiliki arti ‘endus’. Saat sedang berciuman bernafasnya lewat hidung atau mulut? Manusia harus bernafas, kan? Lalu bagaimana mungkin aktor-aktor itu bisa berciuman lebih dari 3 menit tanpa bernafas? Apakah orang yang jago ciuman otomatis jago menyelam?

3. Apakah? Sekedar memastikan saja. Apakah bentuk bibir kita akan berubah bila sudah pernah berciuman? Apakah Ibu, Bapak dan Kakak bisa tahu, cukup dengan menyuruhku menyebut angka ‘tujuh puluh tujuh’?

4. Terakhir. Ini pertanyaan terakhir. Ciuman ngga bikin hamil kan?

==================================================================

Oke gue jawab dari sudut pandang orang yang berpengalaman.

1. Mungkin. Ini cuma dugaan gue. Bisa jadi, seperti yang lo bilang, mata kita tertutup karena refleks melindungi bola mata dari benda luar yang mendekat. Tapi menurut gue, mungkin aja mata kita menutup untuk mengurangi jumlah indera-indera aktif agar indera perasa bisa lebih menikmati sensasi. Lo tau kan, kalau kulit bibir memiliki reseptor saraf paling banyak? Super sensitif. Test pack kalah.

2. Lalu. Yang kedua ini pertanyaan yang sulit. Soalnya gue ngga pernah merhatiin apa gue bernafas atau ngga pas ciuman. Lupa bernafas adalah kemungkinan yang paling memungkinkan pas lagi ciuman. Mau coba? :p

3. APAKAH! *ngakak sampe kuburan belakang* Teori mana lagi nih? Kalau ngomong ‘tujuh puluh tujuh’ mungkin ngga ketahuan. Coba ngomong ‘tujuh juta tujuh ratus tujuh puluh tujuh ribu tujuh ratus tujuh puluh tujuh.” baru deh ketahuan kalo udah pernah ciuman.

4. Terakhir. Gue pastikan: CIUMAN BISA BIKIN HAMIL (KALAU KETERUSAN).

P.S. Lo tuh lugu banget sih, bikin pengen banget nyium. *wink*

10 thoughts on “And The Rest Is History (catatan selembar loose leaf)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s