Di depan gerbang sekolah, kusambut Divya yang menghambur ke arahku.
“Hari ini Sasya ulang tahun! Kami makan Burger! Enak deh Ma! Burger itu dibikinnya dari daging kan, Ma? Daging itu sapi kan, Ma? Salman dibelikan burger yang daging ayam, karena Salman agamanya Hindu, ngga boleh makan sapi. Mama Islam kan, Ma? Mama kenapa ngga makan daging?”
“Mama vegetarian. Mama tidak makan daging-dagingan.”jawabku setelah mengambil tas punggung dan menggandeng tangannya.
“Kenapa?”
“Nanti Mama jelaskan kalau Divya sudah besar. Kalau mau cepat besar, makannya apa?”
“Empat sehat, lima sempurna!”
Divya tersentak,“Divya tahu kenapa Mama vegetarian! Pasti karena Mama sudah besar!”dengan mata memicing jenaka ia menunjukku.
“Betul sekali.”jawabku kembali berbohong demi tumbuh kembang kembangku.