Anakku yang menemukannya di hutan saat sedang bermain dengan sebayanya.
Hitam, licin seperti permata. Barang aneh seperti ini harus diperlihatkan kepada Sang Tua.
Sambil bersimpuh di bawah pohon tertinggi dibelai jejaring akar beringin yang berayun di tiup angin, kuangkat tanganku tinggi-tinggi mempersembahkan temuan anakku pada-Nya.
Tiba-tiba benda itu mengeluarkan bunyi, semacam lagu bertalu-talu. Lalu benda itu menggeliat di dalam tanganku. Terhenyak kujatuhkan benda itu ke tanah. Di sana benda itu menggelepar sambil terus berbunyi.
Sang Tua muncul dari atas pohon, merosot turun. Dipungutnya benda yang membuatku panik dan diajaknya bicara dalam bahasa yang tak kupahami.
“Ya, ya, mereka masih sangat primitif. Tidak, tawaranku takkan berkurang. 20% dari seluruh emas yang kalian kumpulkan.”
Budayakan komeng sehabis baca yaa… :D
aaaaahh… terlalu canggih koprol katamu…
aku tak sanggup mencerna nya…
kacian.. *ketekin*
itu apaaaa?!
benda apa itu?!
itu hape? :O
hihihi.. lupa ngejelasin.
So?
itu maksudnya belut kan?
Hitam, Licin, Mengkilat, Menggeliat,,
hihihi.. iya. :p #getok bunuh belut kan dengan cara digetok. sama halnya membunuh lele dan razqi :D